Rabu, 19 Desember 2012

Ujian Akhir Semester Piskologi Belajar



Perbandingan pemberian tugas pada mata kuliah Psikologi Belajar dengan Mata kuliah lain di Semester 5

Pada Semester 5 ini, saya mengambil 9 mata kuliah yang terdiri dari 1 mata kuliah pilihan meliputi: Psikologi Abnormal, Konstruksi Alat Ukur, Inventory Kepribadian, Metode Penelitian Kualitatif, Perilaku Sosial Menyimpang, mata kuliah pilihan Psikologi Belajar, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Tes Inteligensi Minat dan Bakat serta Psikologi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Nah, dari kesembilan mata kuliah di semester 5 ini, semuanya rata-rata menggunakan metode persentasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Namun, ada juga mata kuliah yang tidak menggunakan metode persentasi dalam proses belajar-mengajar yang dilakukan, contohnya saja pada mata kuliah Konstruksi Alat Ukur, Perilaku Sosial Menyimpang dan Psikologi Belajar. Setiap mata kuliah memiliki setiap ciri ataupun kekhasan masing-masing terutama dalam metode yang digunakan di dalam kelas.
Pada mata kuliah Konstruksi Alat Ukur (Konkur), dosen pengampu memiliki kekhasannya sendiri ketika menyampaikan materi di depan kelas, yaitu dosen pengampu menggunakan metode ceramah serta tanya jawab. Kekhasan mata kuliah ini yaitu dosen pengampu akan menyajikan materi, ketika mahasiswa sudah membaca materi yang relevan dengan kontrak kuliah, namun jika mahasiswa tidak membaca materi, maka dosen pengampu akan memberikan kuis kepada mahasiswanya. Nah, pada mata kuliah Perilaku Menyimpang Sosial, metode atau cara pembelajaran yang digunakan juga  berbeda lagi, yaitu dosen menggunakan metode ceramah kemudian di akhir kelas, dosen pengampu akan memberikan tugas berupa mengulas kasus yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan pada hari itu.
Nah, pada mata kuliah Psikologi Belajar juga memiliki metode belajar yang berbeda juga. Pada mata kuliah Psikologi Belajar, dosen pengampu akan menyampaikan materi di depan kelas hanya secara garis besar saja. Mengapa hanya secara garis besar saja? Nah, jadi semua materi yang terdapat dalam Psikologi Belajar, semuanya sudah pernah diulas di Psikologi Umum pada semester 2 lalu. Materi-materi Psikologi Belajar semuanya bersifat aplikatif yang digunakan di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Ada beberapa mata kuliah yang menurut saya bersifat dinamis dan statis. Maksudnya yaitu, misalnya saja Psikologi Belajar selalu mengalami perkembangan (dinamis) dalam setiap penyampaian materi yang diberikan oleh dosen pengampu. Walaupun Psikologi Belajar berpatokan terhadap teori-teori yang ada, namun Psikologi Belajar mencoba untuk membuat teori itu menjadi menarik, yaitu dengan menerapkan teori-teori tersebut menjadi aplikatif dalam kehidupan sehari-sehari. Sehingga hal tersebut tidak membuat mahasiswa menjadi bosan selama mengikuti mata kuliah Psikologi Belajar.
Ada satu kejadian yang benar-benar tidak saya lupakan ketika mengikuti kuliah Psikologi Belajar, yaitu ketika dosen pengampu memberikan anak didik berupa 2 buah lembar sertifikat serta satu buah kertas kosong. Jadi, perintah dosen pengampu yaitu untuk menciptakan suatu karya dari stimulus yang dibagikan tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, siapa yang memiliki karya yang bagus akan diberikan reward. Nah, jadi ketika batas waktu pengerjaan selesai, anak didik diminta untuk menilai masing-masing hasil karya dari teman sekelasnya. Nah, jadi inti dari stimulus yang diberikan itu, merupakan aplikasi dari teori B.FSkinner, yaitu anak didik  akan melakukan perintah dosen pengampu karena diberi iming-iming berupa reward. Dimana teori Skinner menyatakan bahwa subjek akan berperilaku sesuai dengan yang diinginkan ketika diberikan reward.
 Nah, salah satu contoh mata kuliah yang statis yaitu Psikologi Abnormal. Mengapa saya mengatakan bahwa Psikologi Abnormal itu statis? Hal ini dikarenakan Psikologi Abnormal hanya berpatokan pada teori­­­­-teori yang dipelajari dan tidak mencoba untuk mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Menurut saya kenapa Psikologi Abnormal tidak di aplikasikan di kehidupan sehari-hari karena diagnosa yang dipelajari tidak sembarangan ditegakkan untuk mengetahui suatu gangguan pada diri individu. Nah, dari uraian tersebut maka dapat digambarkan kalau Psikologi Abnormal sedikit membuat mahasiswa menjadi bosan ketika mengikuti mata kuliah tersebut.
Selain itu, cara pengajaran antara mata kuliah Psikologi Belajar dan Psikologi Abnormal juga berbeda. Jika dikaitkan dengan perspektif kognitif, maka terlihat beberapa perbedaan dalam penyampaian materi yang diberikan. Pada semua mata kuliah yang saya ikuti, dosen pengampu memberikan anjuran untuk memfokuskan perhatian pada apa yang disampaikan oleh presenter ataupun dosen pengampu. Hal ini dapat dilihat dari perintah agar memberikan perhatian dari materi yang disampaikan oleh presenter ataupun dari dosen pengampu. Nah, jadi ketika dibuka sesi tanya jawab, dapat diketahui ada atau tidak adanya atensi mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh presenter.
 Dari materi-materi yang disampaikan tersebut, mahasiswa dapat mengkoding setiap istilah, konsep, serta definisi baru yang didengar dan dilihatnya, sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengingat suatu istilah baru dalam setiap mata kuliah yang diikutinya. Setelah mengkoding istilah baru tersebut, maka ketika dosen pengampu memberikan penjelasan ulang tentang materi yang disajikan, mahasiswa yang memberikan atensinya terhadap materi tersebut, tidak akan merasa asing dengan istilah-istilah baru yang di sampaikan oleh dosen pengampu. Sehingga mahasiswa dapat melakukan proses retrieval yaitu proses pemanggilan ulang informasi untuk digunakan ketika dibutuhkan.
Metode yang juga digunakan pada semua mata kuliah yang ada di semester ini, yaitu metode yang menggunakan prinsip-prinsip belajar B.F Skinner. Misalnya saja, penerapan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan motto ‘Anda Kerja, Nilai di tangan. Anda Lalai, nilai pun Melayang’. Nah, jadi dari motto tersebut dapat dikaitkan dengan teori Skinner, dimana peserta didik akan melakukan perilaku yang diharapkan untuk mengerjakan tugas demi sebuah nilai, dan apabila tidak mengerjakan tugas, maka akan diberikan hukuman berupa tidak mendapatkan nilai dari mata kuliah yang memberikan tugas.
Nah, selain itu ada juga salah satu kekhasan dari mata kuliah Psikologi Belajar, yaitu setiap materi pasti langsung dipraktekkan di dalam dan diluar kelas, sehingga menambah pemahaman peserta didik yang mengikuti kelas Psikologi Belajar. Saya suka metode belajar yang langsung mempraktekkan teori dengan action di depan kelas, mengapa? Karena menurut saya, hal tersebut memiliki nilai plus tersendiri dalam pemahaman peserta didik di dalam kelas. Sehingga aktivitas tersebut dapat mengurangi kebosanan peserta didik selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Daripada hanya duduk diam mendengarkan teori yang disampaikan, menurut saya hal itu sedikit membuat bosan selama mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan.
Selain itu, yang paling khas dari mata kuliah Psikologi Belajar adalah memposting seluruh hasil tugas baik tugas individual maupun tugas kelompok, kedalam blog setiap peserta didik. Sistem ini menggunakan e-learning, dimana dosen pengampu dan peserta didik memanfaatkan aplikasi ataupun program yang tersedia di jaringan social. Hal ini sangat praktis, berwawasan tentang IT serta sangat menghemat penggunaan kertas dalam kegiatan belajar. Nah, jadi melalui blog ini, dosen pengampu dapat menilai setiap kinerja individual dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu. Walaupun itu merupakan tugas kelompok, namun dosen pengampu melihat detail demi detail dari setiap tugas yang dikerjakan oleh masing-masing peserta didik, jadi dapat kelihatan peserta didik yang ikut atau tidak berpartisipasi dalam kelompok.
Nah, itulah beberapa uraian tentang perbandingan penugasan pada mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata kuliah lainnya di semester 5 ini. Apapun metode ajar yang digunakan oleh dosen pengampu, semuanya saya rasa baik, namun hal itu semua kembali lagi pada diri peserta didik untuk siap atau tidak dalam mengikuti serangkaian metode belajar yang tersedia. Semua itu tergantung pada motivasi intrinsic serta motivasi ekstrinsik peserta didik dalam mengikuti semua mata kuliah di semester 5 ini. Semua metode tersebut dapat memberikan pengetahuan baru serta proses belajar yang bru sehingga peserta didik tidak mengalami kebosanan dengan metode belajar yang itu-itu saja. Semoga metode belajar tersebut dapat memberikan manfaat bagi semua peserta didik yang mengikuti mata kuliah di semester 5 ini, terutama Psikologi Belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar