Minggu, 09 Desember 2012

LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SMK TRITECH INFORMATIKA MEDAN

Ø  Data Observasi
o   Observer                                                             :
-          Nama                                                          :  Rizqi Chairiyah
-          NIM                                                          : 10-007

o   Kelas yang Diobservasi                                       : XII TKJ 3

o   Mata Pelajaran                                                   : Photographer

o   Pengajar                                                            : Bapak Faisal

o   Waktu Observasi                                               : 5 Desember 2012 ; 12.00-12.30 WIB
-          Durasi                                                       : 30 Menit

o   Jumlah Siswa dalam Kelas                              : Hadir 26 Orang siswa, 1 orang siswa tidak hadir

o   Media Pembelajaran yang digunakan Guru    : Laptop

o   Media Pembelajaran yang digunakan Siswa   : Kamera DSLR dan Laptop

o   Situasi Fisik Kelas                                        : Situasi fisik Kelas XII TKJ 3 terdapat yaitu kelas berukuran ±5m x 4m. Dimana terdapat 1 buah TV LCD (dalam keadaan mati) yang terletak di atas white board, kira-kira berjarak ± 30 cm. Kemudian, di dalam kelas ini terdapat 1 buah AC (dalam keadaan hidup) yang terletak di sebelah kanan dari pintu masuk, serta 1 buah kipas angin blower (dalam keadaan mati) yang terletak di sebelah kiri dari pintu masuk. Meja guru yang terletak di pojok sebelah kanan dari pintu masuk. Situasi kelas padan saat observer melakukan observasi sangat tidak kondusif, dimana para siswa melakukan aktivitasnya sendiri seperti ; jalan-jalan kesana kemari, berdiri untuk melihat tugas kelompok lain, serta berbicara di dalam kelas. Hal ini sangat tidak kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. Kemudian, situasi kelas juga sangat jorok, hal ini dilihat dari sampah bungkus makanan yang tersebar di segala sudut kelas, serta kursi duduk siswa sangat tidak beraturan, sehingga tidak dapat diketahui ada berapa lajur di dalam kelas tersebut.

o   Alat Observasi                                                            :

-          Pulpen
-          Kertas
-          Handphone

Ø  Panduan Observasi
Tabel yang saya gunakan sebagai panduan untuk melakukan observasi yaitu table 5.2 pada halaman 180. Dimana tabel tersebut menggambarkan tentang tinjauan atas 5 variasi belajar.

Kategori Belajar
Kapabilitas
Penampilan
Contoh Aplikasi
Informasi Verbal
Pengambilan informasi yang tersimpan (fakta, label, dsb)
 Menyatakan atau mengkomunikasika informasi tersebut dengan berbagai cara
Mendengar informasi verbal dari teman sekelas
Keterampilan Intelektual
Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan
Berinteraksi dengan lingkungan tersebut dengan menggunakan symbol
mengkodekan informasi yang saya dapatkan dalam bentuk-bentuk (simbol) yang mudah saya ingat
Strategi Kognitif
Proses control terlaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar
Mengelola ingatan, pemikiran, dan pemelajaran seseoran secara efisien
membuat susunan rencana dalam bentuk pengingat kecil yang saya tulis di paper kecil, kemudian saya menempelkannya di dinding. Memahami teori yang ada di buku.
Keterampilan Motorik
Kapabilitas dan “rencana eksekitif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
Mendemonstrasikan urutan fisik atau tindakan
mengetik dan mencetak standar observasi yang harus dicantumkan dalam analisa dan laporan hasil observasi
Sikap
Predisposisi ke tindakan positif atau negative terhadap orang, objek atau peristiwa
Memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa atau orang
memutuskan untuk mengikuti kegiatan observasi untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Psikologi Belajar

Dari table di atas, menjelaskan tahap-tahap dari variasi belajar yang saya gunakan dalam melakukan observasi. Dimana awalnya saya mendengar (informasi verbal) dari teman tentang posting Ibu Dina dalam melakukan kegitan Observasi di SMK. Kemudian, saya menggunakan keterampilan intelektual untuk mengkodekan informasi yang saya dapatkan dalam bentuk-bentuk (simbol) yang mudah saya ingat tentang kegiatan observasi. Kemudian, setelah saya menggunakan kemampuan intelektual saya dalam mengkodekan informasi, saya kemudian menggunakan strategi kognitif untuk mengelola ingatan saya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam kegiatan observasi.

Untuk dapat terus mengingat kegiatan observasi ini, saya membuat susunan rencana dalam bentuk pengingat kecil yang saya tulis di paper kecil, kemudian saya menempelkannya di dinding, selain itu saya juga harus memahami teori yang berkaitan dengan kegiatan observasi ini. Kemudian, saya mengetik dan mencetak standar observasi yang harus dicantumkan dalam analisa dan laporan hasil observasi untuk panduan saya melakukan kegiatan observasi di SMK Tritech Medan (keterampilan motorik). Terakhir, saya bersikap atau memutuskan untuk mengikuti kegiatan observasi untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Psikologi Belajar. Dari semua tahap tersebut, akhirnya saya melakukan action beserta teman-teman yang lain untuk mengunjungi SMK Tritech Medan untuk mengobservasi proses belajar yang ada di SMK Tritech Medan.

Ø  Analisa dan Laporan Hasil Observasi
Agar mudah melakukan observasi, saya menggunakan tabel 5.3 di halaman 186 yang menggambarkan sembilan tahapan belajar. Adapun tahapan belajar tersebut yaitu :


Deskripsi
Tahapan
Persiapan Belajar
1.      Memerhatikan
2.      Harapan
3.      Pengambilan Kembali (informasi yang relevan / keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
Akuisisi dan Kinerja
4.      Persepsi selektif terhadap ciri stimulus
5.      Pengkodean semantic
6.      Pengambilan kembali dan respons
7.      Penguatan
Transfer Belajar
8.      Pengambilan petunjuk
9.      Kemampuan generalisasi


            Persiapan Belajar.  Adapun tujuan dari tahap ini adalah mempersiapkan diri untuk memperhatikan stimuli untuk belajar (berupa ucapan, objek, model dsb). Tahap persiapan belajar ini memiliki 3 tahapan yaitu (1) memerhatikan; (2) Harapan;  (3) Pengambilan kembali (informasi yang relevan & keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja. Pada saat observasi, kelas XII TKJ 3 sedang mengikuti pelajaran photographer. Pada tahap memerhatikan, siswa di kelas XII TKJ 3 memperhatikan petunjuk/instruksi Pak Faisal untuk mengambil foto,kemudian diberikan instruksi lanjutan untuk melakukan editing foto  dari foto yang telah diambil tersebut. Namun, di tengah jam pelajaran, siswa kurang memperhatikan instruksi Pak Faisal selanjutnya tentang cara melakukan editing foto yang baik dan benar. Hal ini tampak ketika siswa mulai sibuk sendiri memperhatikan foto di laptopnya masing-masing. Harapan pengajar untuk materi ini yaitu agar siswa mampu melakukan editing foto sesuai dengan standar photographer. Retrieval tentang materi yang relevan pada saat itu tidak observer ketahui, karena observer melakukan observasi ditengah jam pelajaran berlangsung.

             Akuisisi dan Kinerja. Pada tahap Akuisisi dan Kinerja, terdapat tiga tahapan belajar, yaitu (1) selektif, (2) Pengkodean semantic, (3) Retrieval, (4) penguatan. Pada tahap ini, Pak Faisal memberikan stimulus berupa cara mencerahkan foto yang kabur yaitu dengan memberikan cara cepat untuk melakukannya, jadi untuk hal ini guru melakukannya dengan cara menyuruh murid maju kedepan sambil membawa laptop mereka masing-masing. Pengkodean dan retrieval juga dilakukan pada tahap ini, dimana guru telah menjelaskan jika menggunakan ikon ini, maka foto akan menjadi cerah sempurna, sedangkan pada retrieval, siswa diminta untuk melakukannya secara mandiri kemudian mengumpulkan hasil kerja mereka ke e-mail Pak Faisal. Setelah memberikan stimulus, kemudian pak faisal memberikan penguatan negative kepada siswa yang tidak mengerjakan editing foto dengan baik dan benar akan dikeluarkan dari kelas.

             Transfer Belajar. Pada tahap Transfer Belajar, terdiri dari 2 tahapan belajar yaitu (1) Pengambilan petunjuk, (2) Kemampuan generalisasi. Guru meminta siswa yang masih melakukan kesalahan untuk tidak melakukan kesalahan dalam memberikan kecerahan pada foto-foto yang diambil selanjutnya. Petunjuk tersebut harus menjadi perhatian penuh untuk semua siswa agar tidak melakukan kesalahan dalam mengedit foto di dalam situasi baru di lingkungannya selain di sekolah. Kemampuan generalisasi disini, tidak dapat observer ketahui, dimana hal ini dikarenakan waktu observasi yang sudah habis sebelum jam pulang tiba, sehingga observer merasa ada beberapa data yang ‘miss’ untuk melengkapi data observasi.

Ø  Testimoni
Kesan saya selama melakukan observasi di SMK Tritech Medan awalnya sangat canggung dan kurang percaya diri, dimana hal ini dikarenakan saya harus duduk di dalam kelas yang sedang melakukan proses belajar mengajar, dan mengobservasi semua yang ada di kelas tersebut. Di satu sisi, saya merasa bahwa saya akan menggannggu proses belajar mengajar tersebut, namun disisi lain saya merasa senang karena bisa mengikuti sebagian proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas XII TKJ 3.
Hal yang sangat mengesalkan yaitu ketika guru di dalam kelas tersebut tidak terlalu ‘welcome’ dan ayik sendiri dengan laptop di depannya, sehingga suasana di dalam kelas menjadi tidak terkontrol dan tidak kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. Selain itu, siswanya juga tidak terlalu aktif di dalam kelas, sehingga kurang menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas.
                  Saran saya , lain waktu agar melakukan kegiatan observasi ini di waktu pagi, dimana fungsinya yaitu agar kegiatan observasi ini berjalan dua arah, yaitu observer mendapatkan data, dan guru melakukan proses belajar mengajar yang efektif.
                  Kekurangan dari proses observasi ini yaitu, suasana kelas tidak siap atau tidak sesuai jika kedatangan tamu ‘dadakan’, dimana hal ini terlihat dari siswanya yang keluar kelas pada saat jam sekolah, serta ruang kelas yang tidak memiliki guru pengampu pada saat itu, dimana hal ini menurut saya menjadi sangat berantakan.
                  Kelebihan dari kegiatan obseravasi ini yaitu, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman di lapangan, yaitu saya tidak hanya memahami teori yang ada di buku saja, tetapi saya bisa menerapkannya dalam setting pendidikan yang sebenarnya, serta saya merasa dari kegiatan observasi ini, dapat diketahui bahwa pendidikan di Medan sudah sedikit mengalami kemajuan, yaitu hal ini ditunjukkan dengan penggunaan media tekhnologi dalam menunjang proses belajar dan mengajar di kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar