Rabu, 12 September 2012

Analisa Pengalaman Pribadi

Pengalaman Rizqi

Ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar, tepatnya di kelas 3 , saya memiliki pengalaman yang saya rasa berdampak negatif terhadap perilaku saya.

Nah, jadi ketika mata pelajaran Matematika, ibu guru selalu memberikan kami kuis di akhir pelajaran. Hal itu dilakukannya untuk menguji pemahaman kami tentang penjelasan yang beliau berikan. Tapi ada yang berbeda dalam sistem pengajaran yang diberikan oleh ibu guru pada mata pelajaran ini .

Jadi, setiap hasil kuis yang sudah keluar, maka akan dipajang di depan pintu kelas. Nah, pada saat itu, (saya tidak ingat caturwulan berapa) saya mendapatkan nilai yang kurang bagus hanya 45 dari 7 soal . Nah, karena hal tersebut, saya merasa malu ketika ada anak kelas lain yang mengenali saya dan kemudian mengolok-olok saya karena saya mendapatkan nilai yang buruk .Hal tersebut sering dilakukannya, ketika di kantin dan ketika di bus. Jadi, saya merasa malu karena mendapatkan ejekan dari teman saya itu.

Setiap kuis diadakan, saya dan teman-teman lain hanya mendapatkan nilai di bawah 60, hanya 2 orang yang berhasil mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran ini, yaitu A dan M. Saya sempat merasa terpacu dan termotivasi dalam memahami pelajaran Matematika.Namun, karena kuis Matematika selalu diberikan dan nilai selalu di pajang di depan pintu kelas ,maka saya lama-kelamaan merasa malu ketika saya mendapatkan nilai yang buruk , karena hal tersebut akhirnya saya kurang berminat dan membenci pelajaran Matematika. Jadi, setiap ada pelajaran Matematika , maka saya merasa kurang termotivasi untuk mempelajarinya.



Pembahasan dengan Teori Skinner

Jika dilihat dari pengalaman di atas, maka hal tersebut merupakan penguatan negatif (reinforcement negative). Mengapa ?  Karena, pada awalnya saya memiliki minat terhadap pelajaran Matematika, namun karena saya mendapat ejekan (penguatan negatif) dari teman saya, maka saya merasa malu dan kehilangan minat terhadap pelajaran Matematika. Selain itu, guru tetap melakukan perbandingan dengan teman-teman sekelas saya, yaitu dengan cara memajang hasil kuis di depan pintu kelas, menurut saya hal itu memang dapat memotivasi siswa, namun jika lama-kelamaan hal tersebut dilakukan, maka bagi anak yang memiliki motivasi rendah, maka itu akan jadi penghindaran bagi dirinya.

Penguatan negatif (ejekan) dari teman saya dilakukannya setiap waktu ia berjumpa dengan saya, di bus dan di sekolah. Nah, hal ini sejalan dengan teori penjadwalan penguatan Skinner, dimana  jadwal penguatan negatif yang diberikan bersifat fixed rasio dimana teman saya selalu memberikan ejekan hanya pada kesempatan dia bertemu dengan saya , baik di kantin ataupun di bus ketika pulang dan pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar