Ø Data Observasi
o Observer :
-
Nama : Rizqi Chairiyah
-
NIM :
10-007
o Kelas
yang Diobservasi : XII TKJ 3
o Mata
Pelajaran : Photographer
o Pengajar :
Bapak Faisal
o Waktu
Observasi :
5 Desember 2012 ; 12.00-12.30 WIB
-
Durasi :
30 Menit
o Jumlah
Siswa dalam Kelas : Hadir 26 Orang siswa,
1 orang siswa tidak hadir
o Media
Pembelajaran yang digunakan Guru :
Laptop
o Media
Pembelajaran yang digunakan Siswa :
Kamera DSLR dan Laptop
o Situasi
Fisik Kelas :
Situasi fisik Kelas XII TKJ 3 terdapat yaitu kelas berukuran ±5m x 4m. Dimana
terdapat 1 buah TV LCD (dalam keadaan mati) yang terletak di atas white board,
kira-kira berjarak ± 30 cm. Kemudian, di dalam kelas ini terdapat 1 buah AC
(dalam keadaan hidup) yang terletak di sebelah kanan dari pintu masuk, serta 1
buah kipas angin blower (dalam keadaan mati) yang terletak di sebelah kiri dari
pintu masuk. Meja guru yang terletak di pojok sebelah kanan dari pintu masuk.
Situasi kelas padan saat observer melakukan observasi sangat tidak kondusif,
dimana para siswa melakukan aktivitasnya sendiri seperti ; jalan-jalan kesana
kemari, berdiri untuk melihat tugas kelompok lain, serta berbicara di dalam
kelas. Hal ini sangat tidak kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar.
Kemudian, situasi kelas juga sangat jorok, hal ini dilihat dari sampah bungkus
makanan yang tersebar di segala sudut kelas, serta kursi duduk siswa sangat
tidak beraturan, sehingga tidak dapat diketahui ada berapa lajur di dalam kelas
tersebut.
o Alat
Observasi :
-
Pulpen
-
Kertas
-
Handphone
Ø Panduan Observasi
Tabel
yang saya gunakan sebagai panduan untuk melakukan observasi yaitu table 5.2 pada halaman 180. Dimana
tabel tersebut menggambarkan tentang tinjauan atas 5 variasi belajar.
Kategori Belajar
|
Kapabilitas
|
Penampilan
|
Contoh Aplikasi
|
Informasi
Verbal
|
Pengambilan
informasi yang tersimpan (fakta, label, dsb)
|
Menyatakan atau mengkomunikasika informasi
tersebut dengan berbagai cara
|
Mendengar
informasi verbal dari teman sekelas
|
Keterampilan
Intelektual
|
Operasi
mental yang memungkinkan individu untuk merespon konseptualisasi lingkungan
|
Berinteraksi
dengan lingkungan tersebut dengan menggunakan symbol
|
mengkodekan
informasi yang saya dapatkan dalam bentuk-bentuk (simbol) yang mudah saya
ingat
|
Strategi
Kognitif
|
Proses
control terlaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar
|
Mengelola
ingatan, pemikiran, dan pemelajaran seseoran secara efisien
|
membuat
susunan rencana dalam bentuk pengingat kecil yang saya tulis di paper kecil,
kemudian saya menempelkannya di dinding. Memahami teori yang ada di buku.
|
Keterampilan
Motorik
|
Kapabilitas
dan “rencana eksekitif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
|
Mendemonstrasikan
urutan fisik atau tindakan
|
mengetik
dan mencetak standar observasi yang harus dicantumkan dalam analisa dan
laporan hasil observasi
|
Sikap
|
Predisposisi
ke tindakan positif atau negative terhadap orang, objek atau peristiwa
|
Memilih
tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa atau orang
|
memutuskan
untuk mengikuti kegiatan observasi untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah
Psikologi Belajar
|
Dari
table di atas, menjelaskan tahap-tahap dari variasi belajar yang saya gunakan
dalam melakukan observasi. Dimana awalnya saya mendengar (informasi verbal) dari teman tentang posting Ibu Dina dalam
melakukan kegitan Observasi di SMK. Kemudian, saya menggunakan keterampilan intelektual untuk
mengkodekan informasi yang saya dapatkan dalam bentuk-bentuk (simbol) yang
mudah saya ingat tentang kegiatan observasi. Kemudian, setelah saya menggunakan
kemampuan intelektual saya dalam mengkodekan informasi, saya kemudian
menggunakan strategi kognitif untuk
mengelola ingatan saya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang perlu dilakukan
dalam kegiatan observasi.
Untuk
dapat terus mengingat kegiatan observasi ini, saya membuat susunan rencana
dalam bentuk pengingat kecil yang saya tulis di paper kecil, kemudian saya
menempelkannya di dinding, selain itu saya juga harus memahami teori yang
berkaitan dengan kegiatan observasi ini. Kemudian, saya mengetik dan mencetak
standar observasi yang harus dicantumkan dalam analisa dan laporan hasil
observasi untuk panduan saya melakukan kegiatan observasi di SMK Tritech Medan
(keterampilan motorik). Terakhir, saya
bersikap atau memutuskan untuk mengikuti kegiatan observasi untuk melengkapi
tugas akhir mata kuliah Psikologi Belajar. Dari semua tahap tersebut, akhirnya
saya melakukan action beserta teman-teman yang lain untuk mengunjungi SMK
Tritech Medan untuk mengobservasi proses belajar yang ada di SMK Tritech Medan.
Ø Analisa dan Laporan
Hasil Observasi
Agar
mudah melakukan observasi, saya menggunakan tabel 5.3 di halaman 186 yang
menggambarkan sembilan tahapan belajar. Adapun tahapan belajar tersebut yaitu :
Deskripsi
|
Tahapan
|
Persiapan Belajar
|
1. Memerhatikan
2. Harapan
3. Pengambilan
Kembali (informasi yang relevan / keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
|
Akuisisi dan Kinerja
|
4. Persepsi
selektif terhadap ciri stimulus
5. Pengkodean
semantic
6. Pengambilan
kembali dan respons
7. Penguatan
|
Transfer Belajar
|
8. Pengambilan
petunjuk
9. Kemampuan
generalisasi
|
Persiapan Belajar. Adapun tujuan dari tahap ini adalah
mempersiapkan diri untuk memperhatikan stimuli untuk belajar (berupa ucapan,
objek, model dsb). Tahap persiapan belajar ini memiliki 3 tahapan yaitu (1)
memerhatikan; (2) Harapan; (3)
Pengambilan kembali (informasi yang relevan & keterampilan) untuk dibawa ke
ingatan kerja. Pada saat observasi, kelas XII TKJ 3 sedang mengikuti pelajaran
photographer. Pada tahap memerhatikan, siswa di kelas XII TKJ 3 memperhatikan
petunjuk/instruksi Pak Faisal untuk mengambil foto,kemudian diberikan instruksi
lanjutan untuk melakukan editing foto dari foto yang telah diambil tersebut. Namun,
di tengah jam pelajaran, siswa kurang memperhatikan instruksi Pak Faisal
selanjutnya tentang cara melakukan editing foto yang baik dan benar. Hal ini
tampak ketika siswa mulai sibuk sendiri memperhatikan foto di laptopnya
masing-masing. Harapan pengajar untuk materi ini yaitu agar siswa mampu
melakukan editing foto sesuai dengan standar photographer. Retrieval tentang
materi yang relevan pada saat itu tidak observer ketahui, karena observer
melakukan observasi ditengah jam pelajaran berlangsung.
Akuisisi dan Kinerja. Pada tahap Akuisisi dan Kinerja, terdapat tiga
tahapan belajar, yaitu (1) selektif, (2) Pengkodean semantic, (3) Retrieval,
(4) penguatan. Pada tahap ini, Pak Faisal memberikan stimulus berupa cara
mencerahkan foto yang kabur yaitu dengan memberikan cara cepat untuk
melakukannya, jadi untuk hal ini guru melakukannya dengan cara menyuruh murid
maju kedepan sambil membawa laptop mereka masing-masing. Pengkodean dan
retrieval juga dilakukan pada tahap ini, dimana guru telah menjelaskan jika
menggunakan ikon ini, maka foto akan menjadi cerah sempurna, sedangkan pada
retrieval, siswa diminta untuk melakukannya secara mandiri kemudian
mengumpulkan hasil kerja mereka ke e-mail Pak Faisal. Setelah memberikan
stimulus, kemudian pak faisal memberikan penguatan negative kepada siswa yang
tidak mengerjakan editing foto dengan baik dan benar akan dikeluarkan dari
kelas.
Transfer Belajar. Pada tahap Transfer Belajar, terdiri dari 2 tahapan
belajar yaitu (1) Pengambilan petunjuk, (2) Kemampuan generalisasi. Guru
meminta siswa yang masih melakukan kesalahan untuk tidak melakukan kesalahan
dalam memberikan kecerahan pada foto-foto yang diambil selanjutnya. Petunjuk
tersebut harus menjadi perhatian penuh untuk semua siswa agar tidak melakukan
kesalahan dalam mengedit foto di dalam situasi baru di lingkungannya selain di
sekolah. Kemampuan generalisasi disini, tidak dapat observer ketahui, dimana
hal ini dikarenakan waktu observasi yang sudah habis sebelum jam pulang tiba,
sehingga observer merasa ada beberapa data yang ‘miss’ untuk melengkapi data
observasi.
Ø Testimoni
Kesan
saya selama melakukan observasi di SMK Tritech Medan awalnya sangat canggung
dan kurang percaya diri, dimana hal ini dikarenakan saya harus duduk di dalam
kelas yang sedang melakukan proses belajar mengajar, dan mengobservasi semua
yang ada di kelas tersebut. Di satu sisi, saya merasa bahwa saya akan
menggannggu proses belajar mengajar tersebut, namun disisi lain saya merasa
senang karena bisa mengikuti sebagian proses belajar mengajar yang dilakukan di
kelas XII TKJ 3.
Hal
yang sangat mengesalkan yaitu ketika guru di dalam kelas tersebut tidak terlalu
‘welcome’ dan ayik sendiri dengan laptop di depannya, sehingga suasana di dalam
kelas menjadi tidak terkontrol dan tidak kondusif untuk melakukan proses
belajar mengajar. Selain itu, siswanya juga tidak terlalu aktif di dalam kelas,
sehingga kurang menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas.
Saran
saya , lain waktu agar melakukan kegiatan observasi ini di waktu pagi, dimana
fungsinya yaitu agar kegiatan observasi ini berjalan dua arah, yaitu observer
mendapatkan data, dan guru melakukan proses belajar mengajar yang efektif.
Kekurangan dari proses
observasi ini yaitu, suasana kelas tidak siap atau tidak sesuai jika kedatangan
tamu ‘dadakan’, dimana hal ini terlihat dari siswanya yang keluar kelas pada
saat jam sekolah, serta ruang kelas yang tidak memiliki guru pengampu pada saat
itu, dimana hal ini menurut saya menjadi sangat berantakan.
Kelebihan dari kegiatan
obseravasi ini yaitu, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman di lapangan,
yaitu saya tidak hanya memahami teori yang ada di buku saja, tetapi saya bisa
menerapkannya dalam setting pendidikan yang sebenarnya, serta saya merasa dari
kegiatan observasi ini, dapat diketahui bahwa pendidikan di Medan sudah sedikit
mengalami kemajuan, yaitu hal ini ditunjukkan dengan penggunaan media
tekhnologi dalam menunjang proses belajar dan mengajar di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar